Selasa, 31 Maret 2015

bahan ajar cetak



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap hari kita menggunakan bahan pembelajaran tercetak seperti buku pelajaran, modul, hand out, atau pun LKS. Jadi sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah tersebut, apalagi saat kita akan mengulas tentang bahan ajar cetak untuk pembelajaran. Bahan ajar cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru/instruktur, walaupun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Biasanya karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan beredar luas di pasaran. Sangat penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Apa bahan ajar cetak itu? Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran.
Bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma memuat materi pelajaran saja, maka bahan ajar cetak tidak begitu. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan. Menurut DIKTI “bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM, sedangkan buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Kalau Kemp dan Dayton berpendapat bahwa bahan ajar cetak didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian bahan ajar cetak ?
2.      Jelaskan kelebihan dan kekurangan bahan ajar ?
3.      Jelaskan variabel dalam evaluasi bahan ajar ?
C.    Tujuan
Tujuan dari makalah evaluasi bahan ajar cetak adalah mengetahui informasi mengenai evaluasi bahan ajar cetak serta Menambah pengetahuan tentang bahan ajar cetak.
D.    Manfaat
1.      Dapat mengetahui apa itu bahan ajar cetak.
2.      Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar cetak.
3.      Dapat mengetahui variabel dalam evaluasi bahan ajar cetak.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bahan Ajar Cetak
Media adalah saluran komunikasi diturunkan dari bahasa latin yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima (Sadiman, 2006). Contohnya film, televisi, diagram, bahan cetak, komputer dan pengajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Bahan ajar cetak menurut Kemp dan Dayton (1985) didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi.
Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan ajar cetak atau buku yang berisi tujuan belajar, metode, materi dan evaluasi yang berfungsi untuk mempermudah siswa belajar, bisa diukur kualitasnya dengan beberapa kriteria penilaian. kriteria ini bisa menjadi pertimbangan guru untuk memilih buku yang akan digunakan untuk siswanya.
Ada dua kategori kualitas bahan ajar cetak :
1.      Format Buku
·         Tampilan secara umum
·         Ukuran dan warna
·         Keterbacaan huruf
·         Kualitas penjilidan
·         Bagus tidaknya lay out
·         Ketepatan ilustrasi 
·         Heading
·         Index
·         Kualitas kertas
2.      Pengorganisasian dan Isi
·         Konsistensi pengorganisasian dan penekanan pembelajaran sesuai standar sekolah
·         Konsistensi cara pandang buku dengan prinsip prinsip utama mata pelajaran
·         Penggunaan pemicu berpikir kritis
·         Menstimulasi siswa untuk menyusun tujuannya sendiri dan melakukan evaluasi sendiri
·         Penggunaan materi materi yang memungkinkan belajar memecahkan masalah
·         Adanya program lanjutan 
·         Kejelasan dan  pendeknya penjelasan
·         Kemenarikan
·         Ketersediaan alat ukur pencapaian siswa
·         Pengorganisasian isi bab
·         Bisa diadaptasikan untuk situasi kelas maupun individu
·         Tingkat tantangan yang diberikan pada siswaa
·         Kegunaan pada siswa yang mampu belajar cepat
·         Kegunaan pada siswa yang belajarnya lambat
·         Ketersediaan penilaian secara kuantitas dan kualitas pada tiap ketrampilan
·         Adanya review dan tindak lanjut untuk meningkatkan retens



B.     Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar cetak , seperti juga bahan ajar yang menggunakan media lain, mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang kita kembangkan.Pengetahuan mengenai aspek positif dari bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi , Anda diharapkan cukup jeli melihat kehadiran aspek positif dalam produk yang dievaluasi.
Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates ( 1985) dan Heinich (1996) sebagai berikut:
  1. Dari sudut media
Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana dibandingkan program komputer ( Bates, 1985), dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perlu  alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya.
2.      Dari sudut pengajaran
Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis.


3.      Dari sudut kualitas penyampaian
Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram. Jika  biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan illustrasi yang berwarna.
4.      Dari sudut penggunaan
Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh penggunanya.
5.      Dari sudut ekonomi
Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah.
Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan . Kelemahan bahan ajar cetak  antara lain:
  1. tidak mampu mempresentasikan gerakan , pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan.
  2. sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut.
  3. sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.
  4. tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.
  5. memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami.
  6. cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal.
  7. kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik.
  8. presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.
Anderson (1994) menguraikan kelebihan dan keterbatasan bahan ajar cetak sebagai berikut:
Kelebihan:
  1. Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator dll.
  2. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
  3. Media umumnya mudah dibawa, sehingga dapat digunakan dimana saja.
  4. Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
  5. Gambar atau foto hitam putih dapat diadaptasikan ke halaman cetak
  6. Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki.
Keterbatasan:
  1. Mencetak media memerlukan waktu yang cukup lama
  2. Mencetak foto atau gambar berwarna memerlukan biaya mahal
  3. SUkar menampilkan gerak di halaman media cetak
  4. Pelajaran yang telalu panjang disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan
  5. Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat hilang, rusak atau musnah
Sebagai bahan ajar, jenis bahan ajar cetak memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Keuntungan bahan ajar cetak ialah:
  1. Availability. Bahan ajar cetak tersedia dalam beragam topic dan format Flexibility. Bahan ajar cetak mudah diadaptasi untuk beragam tujuan dan dapat digunakan beragam lingkungan cukup cahaya.
  2. Portability. Bahan ajar cetak mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain dan tidak membutuhkan sumber arus listrik
  3. User friendly. Bahan ajar cetak mudah digunakan tidak memerlukan usaha khusus.
  4. Economical. Bahan ajar cetak relative murah untuk diproduksi atau dibeli serta dapat digunakan kembali sewaktu-waktu.
Sedangkan kekurangan bahan ajar cetak ialah:
  1. Reading level. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penggunaan bahan ajar cetak ialah tingkat kemampuan membaca siswa yang beragam. Beberapa siswa yang bukan pembaca atau memiliki hambatan dalam membaca mengalami masalah ini.
  2. Prior knowledge. Biasanya bahan ajar cetak dalam bentuk buku teks ditulis untuk pembaca umum. Bagi pembaca yang memiliki hambatan dalam pengetahuan awal/prasyarat akan mengalami kesulitan dalam memahami bacaan.
  3. Memorization. Beberapa guru sering meminta siswa untuk mengingat banyak fakta dan definisi. Praktek ini menyebabkan bahan ajar cetak sebagai alat bantu menghafal belaka.
  4. Vocabulary. Beberapa buku teks menggunakan banyak terminology kata dan konsep yang sulit dipahami dan kurangnya penjelasan.
One-way presentation. Sebagian besar bahan ajar cetak kurang interaktif sehingga bersifat passive.
Variabel dalam Evaluasi Media Cetak
Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis  dan terencana. Idealnya, evaluasi dilakukan untuk semua aspek yang menyangkut kualitas bahan ajar cetak (materi, biaya, dan distribusi).  Meskipun demikian , adakalanya kita tidak dapat melakukan evaluasi yang lengkap karena alasan kebutuhan atau kendala lain.  Alasan-alasan ini Yang menyebabkan dikembangkan beragam format alat bantu dalam evaluasi. Setiap format evaluasi memiliki fokus utama yang disesuaikan dengan alasan dilakukannya evaluasi. Di samping itu, format evaluasi juga dikembangkan  dengan memperhatikan media bahan ajarr yang dievaluasi. Format untuk bahan ajar cetak tentu memiliki perbedaan dengan format yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar noncetak.  Format yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Hasil yang berbeda bukan berarti format yang satu lebih baik dari format yang lain. Yang lebih perlu diperhatikan adalah tindak lanjut dari hasil evaluasi yang kita lakukan.
Evaluasi bahan ajar cetak merupakan salah satu langkah dalam siklus pengembangan bahan ajar.  Dengan selesainya evaluasi belum berarti siklus sudah dilengkapi. Masih ada satu langkah yang perlu dilakukan yaitu merevisi atau menyempurnakan bahan ajar cetak sesuai dengan hasil evaluasi.
Sebelum mulai membahas format yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi bahan ajar cetak, Anda harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini.
  1. Apa yang akan dievaluasi? Apakah akan mengevaluasi bahan ajar siap pakai yang ada di pasar (misalnya leaflet, pamlet,poster) atau bahan ajar yang Anda kembangkan sendiri.
  2. Siapa yang akan dilibatkan dalam mengevaluasi bahan ajar?.  Apakah akan melibatkan peserta didik sebagai evaluator atau hanya melibatkan Anda sendiri?.
  3. Aspek apa yang akan dievaluasi?. Apakah fokus akan ditekankan pada salah satu aspek ( misalnya keterbacaan, perwajahan, biaya) atau keseluruhan aspek?
Untuk bahasan kali ini, akan diberikan tiga format. Format mana yang akan digunakan tergantung dari jawaban Anda terhadap tiga pertanyaan tersebut.
Format 1.
Rambu-rambu Evaluasi Bahan Ajar Cetak
Jenis Bahan Ajar Cetak: Modul/Handout/Lembar kerja.
Judul                             :
Standar Kompetensi/    :
Kompetensi Dasar     :
No.
Variabel
Indikator
Hasil Evalusi
Ya
Tidak
1.
Kecermatan Isi
1. Valid




2. Selaras nilai sosial




3. Mutakhir


2.
Ketepatan Cakupan Isi
1. Keluasan sesuai dengan tujuan instruksional




2. Kedalaman sesuai dengan tujuan instruksional




3. Keutuhan konsep


3.
Ketercernaan
1.Logis




2. Runtut




3. Cukup contoh & ilustrasi




4. Format konsisten




5. Ada penjelasan relevansi




6. Ada penjelasan manfaat


4.
Penggunaan Bahasa
1. Ragam bahasa komunikatif




2. Kata singkat dan lugas




3. Ada daftar senarai




4. Kalimat efektif




5. Paragraf memiliki gagasan utama




6. Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu




7. Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren


5.
Perwajahan
1. Narasi tidak terlalu padat




2. Ada bagian kosong




3. Kalimat pendek




4. Grafik dan gambar bermakna




5. Penomoran benar




6. Penomoran konsisten




7. Huruf menarik




8. Huruf tidak membingungkan




9. Ada alat bantu dibagiab awal, pembahasan , dan akhir.


6.
Illustrasi
1. Ada illustrasi




2. Illustrasi menarik




3. Illustrasi Komunikatif


7.
Kelengkapan Komponen
1. Ada uraian




2. Ada latihan




3. Ada umpan balik




4. Ada penguatan


Kesimpulan:
—————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————————-

Format 2.
Evaluasi Untuk Medium Cetak *) (Buku cetak, Modul, Pamflet, Manual)
Judul                        :
Sumber                    :
Tanggal                    :
Biaya                       :
Waktu                     :
Standar Kompetensi/
Kompetensi dasar   :
Target Pembaca      :
Ringkasan isi          :
Prasyarat ( materi, kemampuan baca):
RATING
TINGGI
SEDANG
RENDAH
KOMENTAR
Kesesuaian dengan kurikulum




Akurasi dan kebaruan




Kejelasan dan ketepatan bahasa




Menimbulkan/menjaga motivasi




Partisipasi pembelajar




Kualitas teknik




Bukti efektivitas




Bebas bias




Panduan pengguna




Kesesuaian tingkat baca




Kejelasan pengorganisasian




Daftar isi/ indeks




Kekuatan         :————————————————————————————
Kelemahan      :————————————————————————————
Langkah yang direkomendasikan:
——————————————————————————————————-
——————————————————————————————————-
—————–, ——————–
——————————–
*) Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino (1996).
Format 3.
Evaluasi Untuk Medium Cetak *)  ( foto, gambar, poster, kartun )
Judul            :
Sumber        :
Tanggal       :
Harga          :
Dimensi      :
Standar Kompetensi/ :
Kompetensi Dasar     :
Target Pembaca         :
Ringkasan isi             :
Praqsyarat ( materi, kemampuan baca ):
RATING
TINGGI
SEDANG
RENDAH
KOMENTAR
Kesesuaian dengan kurikulum




Akurasi dan kebaruan




Kejelasan dan ketepatan bahasa




Menimbulkan/menjaga motivasi




Partisipasi pembelajar




Kualitas teknik




Bukti efektivitas




Bebas bias




Panduan pengguna




Kesesuaian tingkat baca




Kejelasan pengorganisasian




Daftar isi/indeks




Kekuatan     :
Kelemahan  :
Langkah yang direkomendasikan:
————————————————————————————————————————————————————————————————————–
—————-,————————–
———————————
Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino (1996).
Perhatikan baik-baik ketiga format evaluasi bahan ajar cetak yang diberikan. Apakah Anda dapat membedakan format satu dengan format lainnya? Kalau Anda sudah dapat membedakan bagus!  Pengetahuan ini akan sangat berguna pada saat Anda harus menentukan format yang akan dipilih dalam melakukan evaluasi bahan ajar. Tetapi untuk Anda yang belum dapat menangkap perbedaan ketiga format evaluasi ini, jangan berkecil hati . Dengan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, Anda pasti akan dapat memahami perbedaan ketiga format evaluasi tersebut.
Setelah menjawab, dapatkah Anda memutuskan format mana yang akan digunakan?  Jangan menyerah jika Anda belum dapat menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Mari kita simulasikan kemungkinan jawaban yang dapat dibuat dan setelah itu kita menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Jika Anda sudah dapat menentukan format evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, simulasi ini dapat Anda manfaatkan untuk memperdalam pemahaman Anda.
-          Alternatif Jawaban pertama
Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek.  Format yang digunakan adalah Format 1 dan Format 2.
-          Alternatif Jawaban kedua
Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi untuk aspek tertentu. Format yang digunakan adalah Format 1 dengan cara hanya mengisi aspek yang dibutuhkan.
-          Alternatif Jawaban ketiga
Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan oleh pihak lain, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 3.
Nah, dapatkah Anda meneruskan dengan alternatif yang lain?
Setelah Anda yakin dengan simulasi ini, silakan coba melakukan evaluasi terhadap modul, hand out, atau bahan ajar yang lain.
Revisi
Setelah menyelesaikan evaluasi terhadap bahan ajar cetak, langkah berikutnya melengkapi siklus pengembangan bahan ajar dengan memperhatikan secara seksama hasil yang didapat. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang idealnya Anda peroleh jawabannya setelah selesai mengevaluasi bahan ajar cetak Anda.
  1. Apakah Anda menemukan perbedaan antara apa yang Anda harapkan dapat dicapai dengan bahan ajar cetak Anda dengan apa yang secara nyata Anda dapatkan?.
  2. Bagaimana pengaruh bahan ajar cetak terhadap proses pembelajaran?
  3. Apakah Anda puas dengan produk bahan ajar cetak yang Anda evaluasi?
  4. Jika hasil evaluasi menunjukkan beberapa kelemahan, langkah apa yang akan dilakukan untuk menyempurnakannya?









BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Simpulan dari evaluasi bahan ajar cetak adalah:
1.      Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak.
2.      Segi positif pemakaian bahan ajar cetak dapat dikelompokkan dalam lima aspek, yaitu: (a) aspek media, (b) aspek pengajaran, (c) aspek kualitas penyampaian, (d) aspek penggunaan, dan (e) aspek ekonomi.
3.      Segi negatif penggunaan bahan ajar cetak meliputi: (a) ketidakmampuan mempresentasikan gerak, (b) kesulitan dalam pemberian bimbingan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, (c) kesulitan memberikan umpan balik, (d) memerlukan tingkat kemampuan baca tertentu, (e) memerlukan pengetahuan prasyarat, (f) kemungkinan digunakan sebagai alat menghafal, (g) memuat terlalu banyak terminologi, dan (h) cenderung pasif dan satu arah.
4.      Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis  dan terencana.
B.     Saran
Semoga dengan adanya makalah ini teman-teman dapat memahami tentang masalah mengevaluasi bahan ajar cetak dan menambah pengetahuan kita tentang bahan ajar cetak.